copy dari bokap gw

ini ngopy dara bokap gw tpi gk apa yaH:)
judulnya pohon jambu air paman


Pohon jambu air banyak ditemukan di tanah air kita, memang di Jakarta sudah mulai langka. Tapi masih ada kalau dicari. Yang langka adalah jambu air yang manis rasanya, ketika sudah tua masak, rasa manisnya beda dengan buah lain. Airnya banyak lagi, bisa jadi penghilang dahaga.

Jika tinggal di kampung, pepohonan jarang dipagar. Biasanya semua orang bisa menembus pekarangan rumah satu dengan rumah lainnya. Membuat tetangga serasa dekat. Jika pohon jambu sedang berbuah biasanya menjadi incaran anak-anak.

Dengan diam-diam, mereka mengambil buah jambu untuk dimakan. Tentunya ramai-ramai, akibatnya buahnya bisa habis dalam waktu singkat.

Berbeda dengan pohon jambu Paman saya, buahnya tetap lengkap walaupun sudah besar besar dan ranum-ranum. Tidak ada yang berusaha untuk mencuri. Bahkan siapa yang berani mencuri akan ditegur tetangga, bukan ditegur oleh paman.

Semua anak di sekitarnya juga berusaha menjaga buah jambu yang ada di pohon, jika temannya berusaha mengambil pasti ditegur.

Semua tetangga berusaha menjaga buahnya tetap lengkap sampai nanti panen bersama. Ketika sudah masak, paman akan memanggil tetangga dan anak-anak untuk memanen bersama-sama semua jambu yang sudah masak. Nah, setelah dipanen semua, setiap keluarga akan mendapat jatah rata.

Jumlahnya bisa berbakul-bakul, jadi jatah setiap keluarga cukup banyak. Tentu saja para tetangga akan senang sekali karena mendapat buah jambu yang manis dan enak itu, tanpa harus mencuri.

Apalagi anak-anak, luar biasa senangnya.

Tidak seperti pohon jambu yang lain yang begitu panen hanya dimakan oleh pemilik atau kerabatnya, para tetangga tidak menikmati apapun. Makanya mereka berusaha untuk mencicipi.

Kedermawanan Pamanlah yang melindungi pohon jambunya, bukan tetangganya. Siapa yang memberi sebenarnya dia memberikan pada dirinya sendiri sesuatu yang berharga.

Paman saya sudah almarhum, tetapi cerita kecil ini selalu mengusik setiap kali melihat pohon jambu air.

Enak lho jambu airnya.